TEKNIKDALAM
KECAPI TEMBANG SUNDA CIANJURAN
Abstrak
Karya tulis ini
diberijudul tentang Teknik memainkan kecapi tembang Sunda cianjuran. penulis
sengaja mengambil tulisan tentang teknik memainkan karena melihat dari
pengalaman penulis sendiri sebagai seorang juru tembang yang merasakan adanya
perbedaan dalam teknik permainan kecapi tembang Sunda cianjuran sehingga
mengetuk hati penulis untuk mengetahui lebih dalam dari teknik penulisan kecapi
tembang Sunda cianjuran.
PENDAHULUAN
Kecapi indung merupakan
alat musik yang di pergunakan untuk mengiringi vokal tembang Sunda cianjuran.
peranan kecapi indung sangat besar, yang berfungsi sebagai penuntun lagu,
sebagai pemberi aba-aba masuknya lagu, dan penuntun irama lagu.
Dalam penyajian tembang
Sunda cianjuran, kecapi indubg merupakan instrumen yang sangat dominant dan
biasa di mainkan sebelum vokal tembang di bawakan. Dalam konteks pembawaan
tembang Sunda cianjuran, kecapi indung di anggap sebagai instrumen pokok yang
sangat penting kehadirannya.
Dalam teknik permainan
kecapi indung di kenal tiga jenis tabuhan yaitu, tabuhan pasieupan, kemprangan
dan kait. Tabuhan pasieupan biasanya di gunakan untuk mengiringi lagu-lagu
wanda rarancagan, dedegungan, dan kakawen. Sedangkan teknik tabuhan kemprangan
di gunakan untuk mengiringi lagu-lagu wanda papantunan dan jejemplangan, teknik
tabuhan kait di gunakan untuk mengiringi lagu-lagu wanda panambih, dari ketiga
teknik tabuhan tersebut memiliki cara dan system yang berbeda.
Isi
Kecapi indung dalam
tembang Sunda cianjuran tidak hanya berfungsi sebagai pengiring vokal, tetapi
juga memiliki makna tertentu sebagai tanda komunikasi bagi para penembang,
mulai awal permainan hingga mengakhiri lagu, tabuhan kecapi indung sangat dominan
sehingga peranan kecapi tersebut boleh di katakan sebagai sopir yang
mengendalikan berlangsungnya seluruh penyajian tembang sunda cianjuran.
Sebelum instrumen lainnya
berperan, kecapi indung senantiasa dimainkan pada bagian awal atau bubuka. Tabuhan
bubuka yang dimainkan oleh kecapi indung biasanya berupa tabuhan pangkat atau
tabuhan narantang. Tabuhan pangkat biasanya digunakan pada lagu bubuka dan lagu
– lagu panambih, sedangkan tabuhan narantang biasanya digunakan hampir pada
seluruh wanda lagu (papantunan, jejemplangan, rarancagan, dedegungan, dan
kakawen) sebagai awal pemainan sebelum masuk suling dan vokal. Fungsi tabuhan
pangkat yaitu sebagai tanda atau memberi aba – aba kepada pemain instrumen
lainya untuk segera memulai penyajian lagu. Sedangkan fungsi tabuhan narantang
yaitu selain memberikan ketetapan tentang sekitar wilayah nada yang akan
dimainkan dalam lagu tersebut, juga memberikan endapan rasa musikal kepada
penembang mengenai kejelasan nada dasar agar tidak terjadi perbedaan nada dasar
antara pirigan dan tembangnya.
·
Contoh
Tabuhan pangkat
1. 0
22 33 22 34 5.
2. 0
54 3 2
Contoh tabuhan narantang
Kiri .
. . .
5 . 5
. . .
5 5
Kanan 2
3 2 3 4 5 5 5 5
5 5 3
4 3 4
Kiri 1 2 2 2
Kanan 4
5 5 1
4512 2 2
2 2 2
5
Kiri 2 2
3
Kanan 215
2 5 1
5 1 5123 3
3 3 3
Kiri 5 2
Kanan 3 3 4 4 3 2 2
2 2 5 2
1 5 2
Kiri 2 5 5
Kanan 5 1
5 1 2 3 4
2 3 4 5 5
5
Selain tabuhan pangkayt dan
narangtang, ada juga yang di sebut dengan tabuhan gelenyu. Tabuhan gelenyu
adalah bagian komposisi iringan lagu yang berfungsi sebagai tanda dan jenis
lagu itu sendiri ataupun sebagai tanda bagi judul lagunya itu sendiri umumnya
berada pada gelenyu yang berfungsi sebagai tanda istirahat sejenak bagi
penembang umumnya ada pada gelenyu panambih.
Contoh gelenyu pada lagu mamaos
Kiri 0 5
0 5 0 5 0 5
0 5 0 5 0 5
0 5 0 5 0 5
Kanan
2.1 5 4 3234
5 2121 5 4
3234 5 22.2
33.3
Kiri 0 5
0 5 0 5 0 5
0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5
Kanan 22 34
5 22.2 33.3
2234 5 1 5
22.2 33.3 234 5
Contoh gelenyu pada lagu panambih
T j.teng 0 0
0 0 3
. 3 0 3
2
Ki ibu ja 0 0
.5.5 .5.5 0
0 .5.5 0
5 0
T j. telunj 2
5 2 3 2
5 2
0
Ka ibu ja 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2
0 2 0
Selain tabuhan gelenyu, ada juga yang
di sebut dengan tabuhan nunggu dan tabuhan madakeun. Tabuhan nunggu adalah
teknik tabuhan yang di mainkan secara berulang-ulang dalam satu nada yang tetap
dan diikuti oleh nada oktafnya.
Contoh tabuhan nunggu
Kiri
0 2 0
2
Kanan 2
2 2 2
Kiri 0
5 0 5
Kanan 5
5 5 5
Contoh tabuhan madakeun
T
j teng 0 0
0 0 0
0 3 1
Ki
ibu ja 5 5
5 5 5 5 5
.5 .5 0 5
T
telunjk 2 5
2 5 2
5 2 1
Ka
ibu ja 0 2 0 2
0 2 0 2 0 2 0
2 0 2
0 2 0 5
T
j teng 0 1 0
1 0 1 0 1 5
Ki
ibu ja 0 3 0 3 0 3 0 3
0 .3 .3 0 3
T
j teljk 5 3
5 3 5
3 5
Ka ibu ja 0 5
0 5 0 5 0 5
0 5 0 5 0 5 0
Selain contoh tabuhan
dalam kecapi tembang, terdapat juga teknik memainkan kecapi tembang, dimana
untuk menghasilkan permainan kecapi yang baik biasanya selalu di tunjang oleh
tekik-teknik tertentu, sehingga dapat menghasilkan bunyi yang bersih, jelas dan
enak di dengar.
Adapun teknik memainkan kecapi
tembang Sunda cianjuran yang baik adalah :
1. Ibu jari dan jari telunjuk kiri tidak
boleh memiliki kuku yang panjang
2. Ibu jari dan jari telunjuk kanan
harus memiliki kuku, tetapi tidak terlalu panjang atau terlalu pendek.
3. Cara menekukan jari telunjuk kanan tidak boleh sambil ditekan
bagian belakangnya oleh ibu jari.
4. Posisi jari telunjuk kiri harus dalam
keadaan lurus tertunduk ke bawah.
Kecapi tembang Sunda cianjuran memiliki
karakter halus dan melankolis, karena cara memainkannya perlu ketenangan dan
penghayatan.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa
dalam pirigan kecapi tembang sunda terdapat beberapa bagian seperti bubuka dan
dan narantang. Dan kedua istilah itupun memiliki bagian – bagian sendiri untuk
lagu yang dibawakan seprti pada lagu panambih dan pangkat biasanya didalam
bubuka.
DAFTAR PUSTAKA
Heri Herdini Komunikasi non verbal
melalui tanda-tanda musikal dalam penyajian tembang Sunda cianjuran. Jurnal
seni panggung STSI Bandung, 2000 .
Heri Herdini Metode pembelajaran
kecap indung dalam tembang sunda cianjuran. STSI Press Bandung 2003.
0 comments:
Post a Comment