KOMUNIKASI PENCAK SILAT DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI Kajian terhadap Perkembangan Musik Pencak Silat di dalam Teknologi Android

  • Posted by Miranda
  • at Monday, December 03, 2012 -
  • 1 comments

KOMUNIKASI PENCAK SILAT DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Kajian terhadap Perkembangan Musik Pencak Silat di dalam Teknologi Android
Abstrak
oleh 
Maylan Sofian
            Kehidupan seni tradisoanal, dewasa ini kian hari kurang mendapatkan tempat dihati masyarakat pendukungnya. Salah satu penyebabnya adalah perkembangan didalam ilmu teknologi khususnya teknologi komunikasi, sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan dalam adanya peningkatan wawasan. Hal lainnya, kurangnya sarana dan prasarana terutama yang berhubungan dengan ekonomi. Peringkat kebutuhan masyarakat terhadap ekonomi lebih tinggi daripada terhadap seni tradisional. Terlebih-lebih pada saat sekarang yang sedang berjalan dalam masyarakat industri yang menyita waktu untuk bekerja.Tetapi disisi lain, seni tradisional diakui oleh Negara-negara tetangga mengandung nilai-nilai yang sangat tinggi. Sebab itu mereka berbondong – bondong datang ke Indonesia untuk mengadakan penelitian. Salah satu budaya tradisional yang diakui keberadaannya, diantaranya Pencak Silat.
Namun dalam pencak silat ini, sudah mulai ditinggalkan oleh para pemusik di pencak silat, sehingga menyebabkan berkurangnya. Para pemain kendang dan tarompet dalam pencak silat. Karena ini disebabkan oleh masuknya teknologi rekaman. Sehingga para pemain kendang ini sudah kurang fungsinya dibandingkan dengan beberapa tahun kedepan.

PENDAHULUAN
Pencak Silat dikenal sebagai jenis seni bela diri khas Indonesia yang didalamnya terkandung aspek – aspek yang memiliki nilai yang tinggi. Adapun aspek yang dimaksud adalah aspek olah raga, aspek bela diri, aspek olah seni, dan aspek pembinaan mental spiritual. Dari aspek – aspek tersebut melahirkan jurus – jurus yang sangat beragam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya aliran – aliran Pencak Silat seperti; Sabandar, Cimande, Cikalong, Ciwaringin, Pamacan, Pamonyet, dan lain – lain. Dilain pihak, banyak diantara para remaja sekarang yang lebih memperhatikan seni bela diri dari Negara tetangga, seperti karate, taekwondo, yudo dan yang lainnya. Hal ini dapat merugikan kepada nilai – nilai Pencak Silat dimata masyarakat di dalam Negeri.
Selain hal tersebut diatas, frekuensi kehadiran seni Pencak Silat sekarang kurang, bila dibandingkan dengan masa lampau. Pencak Silat di masa lampau sering tampil di tempat – tempat Kenduri, Pesta Pernikahan, Khitanan, dan sebagainya. Sedangkan pada masa sekarang peristiwa tersebut jarang dijumpai.
 Hal ini yang menjadikan permasalahan yang harus dipikirkan di jaman sekarang, sehingga menjadi sebuah pemikiran seniman untuk menghidupkan. Pencak silat dan musik pengiring nya ditengah-tengah teknologi yang sangat maju.
Sementara seni pencak silatnya sendiri pada masa ini belum mengikuti kepada jaman sekarang bagamana seni pencak silat ini bisa berkembang. Sehingga disini yang harus dipikirkan adalah bagaimana supaya seni pencak silat ini tidak mati tetapi mengikuti jaman. Sehingga disini ada berbagai perubahan ruang visual.
Media seni pertunjukan rakyat di era informasi ini telah diracik sedemikian rupa dan bertemu dalam satu media, diantaranya televisi atau internet yang saat ini telah menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia secara umum (Jaeni, 2011:3).  Sehingga Pencak Silatpun dalam perkembangan teknologi saat ini harus melakukan inovasi sehingga akan terus lahir generasi penerus. Terbukti pada saat ini sangat jarang sekali pemain musik pengiring pencak silat. Hal ini disebabkan karena kemajuan teknologi dengan adanya CD sehingga, fungsi pengiringpun semakin tyersisihkan. Karena komunikasi pengiring dapat digantikan dengan adanya CD rekaman. Sehingga proses regenerasi hampir tidak ada.
Dengan munculnya media baru dalam teknologi ini, harus ada kretivitas dari seniman untuk meningkatkan dan mewariskan musik pengiring. Hal ini bisa dilakukan dengan adanya teknologi android diharapkan dengan adanya android ini bisa menjadi sebuah ide untuk melahirkan aplikasi musik pengiring pencak berbasis android. Hal ini akan merubah fungsi musik pengiring pencak silat dari seni menjadi permainan atau game. Tetapi tanpa disadari masyarakat akan secara langsung menabuh pola permainan musik pengiring pencak sehingga jika di aplikasikan terhadap alat musik pencak, akan mudad karena motifnya sama hanya media yang beda.Disini ada perubahan komunikasi dari seni pertunjukkan menjadi sebuah permainan.
Perubahan budaya menjadi suatu factor yang harus memaksa seni pencak silat terus kreatif dan berubah supaya dapat bertahan dan tidak tertelan jaman. Memang sulit ketika seni tidak melakukan perkembangan. Berarti seni sangat itu akan siap mati karena seni hanya akan digemari oleh jamannya. Tetapi ketika akan ikut berkembang pasti ada unsur yang hilang. Ini hanyalah sebuah gambaran dan kita harus melakukan terobosan. Karena dengan berkembang pun kita harus memikirkan bagai mana supaya esensinya tetap ada dan tidak hilang.
SEJARAH PENCAK SILAT
Sangat sulit menentukan asal – usul Pencak Silat, kapan dan dari mana Pencak Silat berasal, bagaimana pekembangan mula terjadi, dan siapa yang pertamakali mengerjakannya. Walaupun demikian, kebanyakan pakar berkeyakinan, bahwa bangsa melayu sudah menciptakan dan memperkenalkan ilmu bela diri ini di masa prasejarah. Konon, pada waktu itu manusia Harus menghadapi alam yang keras untuk survival melawan binatang yang ganas, oleh karena senjata belum ada, manusia mengembangkan gerak – gerak bela diri, dan penulis perkirakan pada masa itu Pencak Silat berfungsi sebagai pembela diri saja, tidak ada fungsi lain. Peranan binatang sebagai salah satu sumber inspirasi dalam menciptakan gerak Pencak Silat, diakui oleh mitos – mitos mengenai asal – usul Pencak Silat, maupun legenda – legenda tentang berdirinya aliran – aliran tertentu.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia terbitan balai pustaka, Pencak Silat berarti permainan (keahlian) dalam dalam mempertahankan diri, dalam kepandaian menamgkis, menyerang, dan membela diri. Baik dengan ataupun tanpa senjata, lebih khusus silat diartikan permainan yang didasari ketangkasan menyerang dan membela diri, baik dengan ataupun tanpa senjata, sedangkan bersilat mempunyai makna bermain dengan menggunakan ketangkasan menyerang dan mempertahankan diri. (kompas 1996; 18).
Sedangkan Pencak Silat menurut penulis dapat diartikan dari asal kata yaitu Pencak dan Silat. Pencak yaitu gerakan melangkah menggunakan irama, sedangkan Silat yaitu ilmu untuk membela diri. Jadi Pencak Silat dapat diartikan sebagai ilmu bela diri yang menggunakan irama. Pencak Silat merupakan kesenian yang bersifat turun – temurun. Hal ini yang menyebabkan Pencak Silat masih bisa bertahan. Dan banyak hal yang berkembang, seperti pakaian Pencak Silat waktu dulu identik dengan warna hitam, tetapi sekarang sudah banyak yang menggunakan warna selain hitam. Lagu – lagunya pun sudah berkembang.







FUNGSI PENCAK SILAT DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Jika pada mulanya bela diri diciptakan dengan meniru gerakan binatang atau fenomena alam yang lain agar dapat melawan binatang yang ganas. Lama – lama Pencak Silat dibutuhkan oleh manusia untuk medapatkan status dan kedudukan sosial lewat peperangan antar kelompok, suku, klan, dan kerajaan. Dengan kemahiran bela diri seseorang akan disegani dan ditakuti oleh masyarakat sekitar.Hal ini terbukti dengan adanya sejarah kerajaan – kerajaan dan juga cerita – cerita tentang kerajaan – kerajaan di Nusantara. Yang melakukan perluasan wilayah dengan cara berperang.
Yang dimaksud pendidikan disini adalah pelatihan, yang didalamnya terdapat proses latih – melatih. Perkembangn Pencak Silat berlangsung secara berlahan, mengikuti transformasi masyarakat disekelilingnya, dan mulai dari dua loci (tempat) utama pelajaran ilmu Silat, yaitu Keraton dan Mandala. Pada awalnya di Keraton ilmu beladiri hanya diperuntukan bagi anggota keluarga Raja dalam rangka mempersiapkan diri mereka, untuk menjalankan tugasnya sebagai pembela kerajaan. Tetapi dengan perubahan Keraton menjelang runtuhnya kerajaan Maja Pahit Pencak Silat diperkaya oleh wawasan baru, yang mengaitkan secara eksflisit. Kemahiran teknik bela diri dengan perkembangan manusia dalam suatu kosmologi yang utuh. Pendidikan Pencak Silat tidak lagi bersifat kejujuran, bukan pula sebagai keterampilan saja melainkan bertujuan untuk pembentukan kualitas kepribadian manusia. Seorang pesilat ‘apalagi seorang pendekar’ harusnya menjaga, melestarikan dan membela nilai – nilai dasar kebudayaan seperti ketekunan, kejujuran, kepahlawanan, kepatuhan, dan kesetiaan. Dalam bentuk baru sebagai pendidikan humaniora, Pencak Silat tidak perlu lagi dirahasiakan kepada pegawai Keraton lainnya. Walaupun masyarakat umum belum terjangkau, Pencak Silat bela diri beserta unsur spiritualnya mulai diajarkan di Keraton kepada abdi dalem (pelayan) dan kawula (orang yang diperintah) menurut kedudukan masing – masing dalam ierarki (Candra Gautama 19955;70). Kolonial Belanda dalam melakukan peanjajahan untuk mengawasi para pekerja membutuhkan orang yang mahir bersilat untuk dijadikan opas perkebunan. Opas ini dipilih diantara orang – orang yang sudah dikenal dan dipercaya oleh penguasa.
Keadaan Pencak Silat mulai berubah pada awal abad XX dangan timbulnya kebijaksanaan baru, yaitu etische politiek, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat lewat berbagai program, termasuk memajukan kesehatan masyarakat dan pendidikan umum bagi penduduk pribumi. Akibat kebijaksanaan baru ini, intervensi pemerintah Belanda dalam urusan desa, termasuk keamanannya, semakin bertambah dengan terbentuknya kesatuan polisi di daerah pedesaan dan hilangnya kerja rodi. Peran jago dalam mempertahankan system ekonomi kolonial mulai berkurang. Dengan sendirinya, pentingnya Pencak Silat sebagai saran pengawasan sosial terhadap kuli dan masyarakat petani yang mengalami devaluasi. 
Dari dulu Pencak Silat bela diri mempunyai peran hakiki dimasyarakat kita. Kepulauan Nusantara ini, yang didiami berbagai macam suku bangsa dengan karakteristik biologis, sosial, dan kebudayaan yang berbeda – beda, namun mereka sama – sama mempunyai tradisi mempelajari Pencak Silat sebagai alat pembela diri dalam usaha bertahan, dan menghadapi alam, binatang maupun manusia. Konon, disemua pelosok Tanah Air kita anak remaja dibekali ilmu Pencak Silat sebagai persiapan dalam menghadapi tantangan – tantangan hidup (Maryatno 1998; 17). Seperti salah seorang pendekar madura mengucapkan ‘Pencak adalah senjata yang bisa dibawa kemana-mana’.” Begitu pentingnya peran Pencak Silat untuk mempertahankan hidup, bahwa dalam masyarakat Betawi tempo dulu calon pengantin pria pada waktu melamar calon istrinya, diwajibkan mempertunjukan kepandaian bermain Pencak Silat didepan sanak keluarganya sebagai tanda bahwa dia dapat melindungi keluarganya dikemudian hari. Jika calon pengantin itu tidak menguasai bela diri maka lamaran ditangguhkan.
Inti dari Pencak Silat Seni adalah sebagai estetis dari bersilat atau berpencak, Pencak Silat Seni adalah ‘karya yang mewujudkan bakat atau kebolehan menciptakan sesuatu yang indah’ (kamus dewan 1986).” Sedangkan menurut penulis Pencak Silat Seni yaitu suatu gerakan bela diri yang tidak terlepas dari unsur musik dan tari, hal ini terbukti dengan masuknya Pencak Silat kedalam mata kuliah di jurusan Tari STSI Bandung. Karena dianggap tari Pencak Silat merupakan dasar dari tarian yang ada di Indonesia khususnya Jawa Barat. Sedangkan untuk musiknya dengan adanya pengiring pencak sendiri seperti kendang, goong, dan terompet. Pencak Silat Seni ini sering dipertontonkan dalam berbagai acara hajatan. Namun sekarang sudah mulai berkurang.
Pencak Silat memiliki landasan Spiritual yang menjiwai penggunanya, pada umumnya Pencak Silat diajarkan dengan tujuan mewujudkan cita – cita kemanusiaan dan kemasyarakatan yang sesuai dengan nilai – nilai yang dijungjung tinggi oleh penduduk setempat (Noetosoejitno 1984; 32). Pencak Silat yang tumbuh dan berkembang di Negara kita ini adalah buah karya manusia, sekaligus pedoman orientasi kehidupan bagi dirinya. Sebagai refleksi dari nilai – nilai masyarakat, Pencak Silat merupakan sebuah system budaya yang saling mempengaruhi dengan Alam dilingkungannya, dan tidak dapat terpisahkan dari derap aktivitas manusia. Bila pada tingkat perseorangan Pencak Silat membina agar manusia bisa menjadi teladan yang mematuhi norma – norma masyarakat, sedangkan pada tingkatan koletif atau sosial Pencak Silat besifat kohesif yang dapat merangkul individu – individu dan mengikat mereka dalam suatu hubungan sosial yang menyeluruh. Setelah diselidiki ternyata memang benar banyak masyarakat Indonesia mempelajari bela diri dari Negara tetangga seperti tinju dan yang lainnya. Hal ini di akibatkan merasa gengsi terhadap budaya sendiri. Ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan warga Negara Indonesia merasa gengsi dengan budaya sendiri. Yaitu:
1.      faktor dari keluarga, dalam kata lain keluarga tidak medidik anaknya untuk belajar mencintai budaya sendiri.
2.      Faktor dari pergaulan, misalnya karena seperti pada poin 1 bahwa orang tua yang mendidik anak untuk mencintai budaya sendiri sangat sedikit, sehingga mempengaruhi anak yang lainnya.
3.      Faktor dari adanya multi media seperti siaran di televisi yang hampir semua acara di televisi menyiarkan acara yang tidak mendukung untuk mencintai budaya bangsa sendiri.








PENCAK SILAT SEBAGAI AJANG BELA DIRI
Ini berkembang ketika pada masa awal beradanya pencak silat. Disini ruang visual pencak silat hanyalah sebagai alat untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Yang menjadi visual disini yaitu hanyalah kekuatan seseorang saja. Dan dipertunjukkan disini bukan keindahan melainkan siapa yang paling kuat dan tidak pernah. Pencak silat sebagai alat untuk mempertahankan hidup sudah berkembang sejak dulu sehingga pada saat itu pencak silat menjadi sebuah kegemaran masyarakat.
Ruang yang terdapat dalam pencak silat sebagai ajang untuk bela diri ini yaitu ruang gerak dan ruang tempat. Ruang gerak yaitu gerakan-gerakan pencak silat, cirri dari gerakan silat pada masa ini yaitu gerakannya sederhana yang menupu terhadap kekuatan bertarung. Sedangkan ruang tempat pada masa ini yaitu diarena-arena tempat bertarung dan juga dimana saja yang penting disana ada yang akan bertanding
Tetapi ketika masyarakat sudah berkembang seni pencak silat sebagi sarana beladiri ini mulai ditinggalkan karena pada masa sekarang ini. Yang menjadi sumber kekuatan seseorang itu adalah ilmu. Sehingga disini terjadi perubahan ruang visual. Baik dari ruang tempat pertunjukan, maupun perubahan ruang gerak. Pada masa ini pencak silat dokomunikasikan sebagai ajang untuk mempertahankan diri. Sehingga kepemimpinan di masa ini dilihat dari kekuatan dan keuatan dan ketangguhan.













PENCAK SILAT SEBAGAI SENI
Pencak silat sebagai seni berkembang pada masa penjajahan, dimana disini pada awalnya untuk menyembunyikan proses latihan bela diri pada masa penjajahan. Sehingga lahirlah seni pencak silat. Yang akhirnya berkembang menjadi sebuah seni pencak silat sampai saat ini. Disni terjadi perubahan ruang visual dan juga penambahan ruang visual
Ruang visual tempat pertunjukkan pencak silat pun berubah, yang tadinya bisal dilakukan kapan pun dan dimanapun asalkan ada lawan, tetapi setelah masuk unsure seni ini tempat pertunjukannya pun dilakukan di tempat tertentu. Biasanya di tempat hajatan atau ditempat yang sudah disiapkan terlebih dahulu dan disini sudah mengutamakan ruang penonton. Berbeda dengan pencak di ajang bela diri tempat penonton jarang sekali di ukur. Dari unsure gerak pun mendapatkan perubahan yaitu dengan diperindah dan mengikuti irama. Sehingga disini sudah memiliki pola gerak yang beraturan sehingga lahir istilah tepak tilu, tepak dua, padungdung dan yang lainnya.
Musik pengiring merupakan ruang baru dalam pencak silat dimasa ini, yaitu dengan masuknya kendang indung, kendang anak, goong dan tarompet dalam pertunjukan pencak silat. Pada masa penjahan dan awal kemerdekaan Indonesia konsep seni pencak silat ini sangat diminati, namun sampai masuknya pengiring format baru yang dilakukan oleh IPSI yaitu dengan memasukan musik-musik yang lain sebagai pengiring pencak silat. Hal ini yang dilakukan untuk mempertahankan pencak silat sehingga musik pun berubah.
Komunikasi pencak silat dalam hal ini yaitu mencoba mengkomunikasikan keindahan gerak, dalam melakukan gerak pencak, kesesuaian musik dan gerak, serta penjiwaan terhadap tarian pencak. Sehingga disini berubah fungsi menjadi sebuah pertunjukkan.







PENCAK SILAT DI JAMAN TEKNOLOGI
Pada masaini pencak silat masih bertahan karena adanya pertandingan-pertandingan yang dilakukan oleh pemerintah. Sehingga pencak silat masih memiliki generasi penerus, namun disisi musik pengiringnya karena tidak adanya perlombaan atau ajang evaluasi menyebabkan tidak adanya regenerasi. Bisa kita lihat dengan banyaknya perguruan pencak silat di Kabupaten Sumedang tetapi mereka semua memiliki pengiring musik pencak yang sama, hal ini yang penulis khawatirkan. Sehingga harus adanya media lain sebagai ajang untuk mentransfer sebagai musik pengiring supaya bisa adanya regenerasi sehingga harus ada ruang baru untuk mempertahankan dan melastarikan musik pengiring pencak. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa hal yang pertama harus adanya lembaga yang memperlombakan musik pengiring pencak atau adanya evaluasi, yang kedua harus mencobahal yang baru bagai mana musik pengiring pencak silat dapat mengikuti perkembangan teknologi. Seperti yang pada saat ini hangat dibicarakan adanya penemuan baru tentang teknologi android hal ini bisa dijadikan ruang visual yang baru untuk musik pengiring pencak silat.

APLIKASI MUSIK PENGIRING PENCAKSILAT MELALUI  ANDROID
Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).
Fitur yang tersedia di Android adalah:
·       Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.
·       Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat mobile.
·       Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.
·        SQLite: untuk penyimpanan data.
·       Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3,AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
·       GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware dependent)
·       Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, dan accelerometer (tergantung hardware).
Pada bulan Juli 2000, Google mulai bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, nama-nama pendiri yang bekerja di google antara lain: Andy Rubi, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler saja. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bekerja untuk menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.
Awal Perkembangan Android Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar muncul yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan sudah tersedia di pasaran pada tanggal 5 Januari 2010).
Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug (celah atau kelemahan) dan penambahan fitur-fitur baru.
Telepon seluler atau HP pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada tanggal 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.
Di lihat dari pembehasan di atas perkembangan android sangatlah pesat, belum lama bermunculan sekarang sudah meledak sistem oprerasi ini. Apa keunggulan dari sistem operasi ini. Keunggulannya hanya satu This is open Source, jadi banyak orang yang berusaha mengembangkannya.
Melihat dari berita-berita mengenai android maka penulis yakin pada taun depan teknologi ini akan berkembang seperti halnya blackberry. Sehingga disini seni tradisi khususnya pencak silatpun memiliki kesempatan untuk melakukan atau mengikuti jaman dengan merubah ruang visual musik pengiring. Tanpa harus merubah motif tabuhan maupun kendang amupun teknik pijat terompet dan teknik  memukul bende
Dengan adanya android ini jika kita melakukan perubahan ruang visual dari benda nyata terhadap dunia maya ini, meruoakan sebuah cara untuk menerapkan motif tabuh, teknik pijit dan teknik pukul dalam musik pengiring pencak silat. Sehingga secara esensi pola-pola tabuh bisa tersampaikan. Sehingga ketika diaplikasikan kepada alat musik yang asli tidak terlalu sulit sehingga proses regenerasi bisa tetap berjalan dengan lancar.
Dalam media android aplikasi yang harus dibuat dalam pelaksanaanya yaitu dengan membuat 4 aplikasi yang pertama aplikasi kendang indung, aplikasi kendang anak, aplikasi terompet dan aplikasi bende. Diharapkan ruang visual baru untuk musik pengiring pencak ini bisa melestarikan musik pencak karena secara teknik memainkan untuk ritmis dan melodisnya tetap yang berubah hanyalah ruang atau media. Sehingga dalam teknis permainnannya aplikasi tersebut nantiny dapat dimainkan oleh empat orang sama dengan pada aslinya. Sehingga nanti membutuhkan empat hand phone yang memiliki basis android sebagai ruang visual untuk aplikasi musik pengiring pencaksilat melalui media android

KESIMPULAN
Dari semua permasalahan yang ada dan dari beberapa orang yang dianggap sebagai obyek maka penulis mendapat kesimpulan, bahwa semua permasalahan yang terjadi diakibatkan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya bangsa di masa yang akan datang. Karena budaya mrerupakan salah satu kekayaan milik bangsa kita, dan apabila kita tidak memperhatikan semua itu akan hilang, dan kebanggaan bangsa kitapun tidak akan ada lagi.
Pencak Silat merupakan salah satu kesenian yang harus dilestarikan Pencak Silat memiliki suatu pengertian yang sangat luas dan memiliki fungsi – fungsi diantaranya Pencak Silat sebagai alat untuk berolah raga, Pencak Silat sebagai alat untuk bela diri, Pencak Silat sebagai alat untuk spiritual, Pencak Silat sebagai pertunjukan atau kesenian, dan banyak lagi yang lainnya.
Seni Pencak Silat bisa bertahan asalkan ada evaluasi dan juga mengikuti perkembangan jaman. Dalam seni pencak sudah melakukan beberapa perkembangan dari beladiri menjadi seni, dan diharapkan bisa mauk kedalam dunia teknologi. Sehingga pencak silat akan terus bertahan walaupun dengan berbagai perubahan. Ini merupakan hal yang perlu kita pikirkan untuk terus melestarikan seni Sunda
Sehingga seni pencak silat bisa berubah fungsi komunikasinya tergantung pada masyarakat dan pola berpikir masyarakat serta perkembangan dari jaman kejaman. Android merupakan teknologi yang akan sedang dijalankan dan akan berkembang. Sehingga pencak silat ini akan berubah fungsi menjadi sebuah permainan pada era saat ini.
Perkembangan budaya sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan regenerasi pencak silat. Sehingga menghasilkan perkembangan-perkembangan yang sangat pesat dalam pencak silat. Jika pencak silat tidak ikut berkembang dengan berkembangnya budaya maka seni tersebut akan mati.
SARAN
Penulis memiliki beberapa saran supaya Pencak Silat tetap bertahan. Diantaranya:
1.      Pencak Silat harus lebih dibina lagi agar kehidupannya lebih berkembang.
2.      Harus adanya bantuan dari berbagai pihak dalam kata lain, harus adanya dukungan dari pemerintah dan juga masyarakat.
3.      Harus kreatif dan mengikuti teknologi yang berkembang
4.      Komunikasi dapat berubah sesuai dengan perubahan kebudayaan sehingga seni pencak harus melakukan perubahan ini supaya tetap hidup.




Author

Written by Admin

Aliquam molestie ligula vitae nunc lobortis dictum varius tellus porttitor. Suspendisse vehicula diam a ligula malesuada a pellentesque turpis facilisis. Vestibulum a urna elit. Nulla bibendum dolor suscipit tortor euismod eu laoreet odio facilisis.

1 comments:

Anonymous said...

Tah ieu pisan. Budaya Sunda kudu bisa ngigelan jaman....