KOMUNIKASI PENCAK SILAT DALAM PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI
Kajian terhadap Perkembangan Musik Pencak
Silat di dalam Teknologi Android
Abstrak
oleh
Maylan Sofian
Kehidupan
seni tradisoanal, dewasa ini kian hari kurang mendapatkan tempat dihati
masyarakat pendukungnya. Salah satu penyebabnya adalah perkembangan didalam
ilmu teknologi khususnya teknologi komunikasi, sehingga mempengaruhi terjadinya
perubahan dalam adanya peningkatan wawasan. Hal lainnya, kurangnya sarana dan
prasarana terutama yang berhubungan dengan ekonomi. Peringkat kebutuhan
masyarakat terhadap ekonomi lebih tinggi daripada terhadap seni tradisional.
Terlebih-lebih pada saat sekarang yang sedang berjalan dalam masyarakat
industri yang menyita waktu untuk bekerja.Tetapi disisi lain, seni tradisional
diakui oleh Negara-negara tetangga mengandung nilai-nilai yang sangat tinggi.
Sebab itu mereka berbondong – bondong datang ke Indonesia untuk mengadakan
penelitian. Salah satu budaya tradisional yang diakui keberadaannya,
diantaranya Pencak Silat.
Namun dalam pencak silat ini, sudah mulai
ditinggalkan oleh para pemusik di pencak silat, sehingga menyebabkan
berkurangnya. Para pemain kendang dan tarompet dalam pencak silat. Karena ini
disebabkan oleh masuknya teknologi rekaman. Sehingga para pemain kendang ini
sudah kurang fungsinya dibandingkan dengan beberapa tahun kedepan.
PENDAHULUAN
Pencak Silat dikenal sebagai jenis seni bela diri khas Indonesia yang didalamnya
terkandung aspek – aspek yang memiliki nilai yang tinggi. Adapun aspek yang
dimaksud adalah aspek olah raga, aspek bela diri, aspek olah seni, dan aspek
pembinaan mental spiritual. Dari aspek – aspek tersebut melahirkan jurus –
jurus yang sangat beragam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya aliran – aliran
Pencak Silat seperti; Sabandar, Cimande, Cikalong, Ciwaringin, Pamacan,
Pamonyet, dan lain – lain. Dilain pihak, banyak diantara para remaja sekarang
yang lebih memperhatikan seni bela diri dari Negara tetangga, seperti karate,
taekwondo, yudo dan yang lainnya. Hal ini dapat merugikan kepada nilai – nilai
Pencak Silat dimata masyarakat di dalam Negeri.
Selain hal tersebut diatas, frekuensi kehadiran seni Pencak Silat
sekarang kurang, bila dibandingkan dengan masa lampau. Pencak Silat di masa
lampau sering tampil di tempat – tempat Kenduri, Pesta Pernikahan, Khitanan,
dan sebagainya. Sedangkan pada masa sekarang peristiwa tersebut jarang
dijumpai.
Hal ini yang menjadikan
permasalahan yang harus dipikirkan di jaman sekarang, sehingga menjadi sebuah
pemikiran seniman untuk menghidupkan. Pencak silat dan musik pengiring nya
ditengah-tengah teknologi yang sangat maju.
Sementara seni pencak silatnya sendiri pada masa ini belum mengikuti kepada jaman sekarang bagamana seni pencak silat ini bisa berkembang. Sehingga disini yang harus dipikirkan adalah bagaimana supaya seni pencak silat ini tidak mati tetapi mengikuti jaman. Sehingga disini ada berbagai perubahan ruang visual.
Media seni pertunjukan rakyat di era informasi ini telah diracik
sedemikian rupa dan bertemu dalam satu media, diantaranya televisi atau
internet yang saat ini telah menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia secara umum
(Jaeni, 2011:3). Sehingga Pencak
Silatpun dalam perkembangan teknologi saat ini harus melakukan inovasi sehingga
akan terus lahir generasi penerus. Terbukti pada saat ini sangat jarang sekali
pemain musik pengiring pencak silat. Hal ini disebabkan karena kemajuan
teknologi dengan adanya CD sehingga, fungsi pengiringpun semakin tyersisihkan.
Karena komunikasi pengiring dapat digantikan dengan adanya CD rekaman. Sehingga
proses regenerasi hampir tidak ada.
Dengan munculnya media baru dalam teknologi ini, harus ada kretivitas
dari seniman untuk meningkatkan dan mewariskan musik pengiring. Hal ini bisa
dilakukan dengan adanya teknologi android diharapkan dengan adanya android ini
bisa menjadi sebuah ide untuk melahirkan aplikasi musik pengiring pencak
berbasis android. Hal ini akan merubah fungsi musik pengiring pencak silat dari
seni menjadi permainan atau game. Tetapi tanpa disadari masyarakat akan secara
langsung menabuh pola permainan musik pengiring pencak sehingga jika di
aplikasikan terhadap alat musik pencak, akan mudad karena motifnya sama hanya
media yang beda.Disini ada perubahan komunikasi dari seni pertunjukkan menjadi
sebuah permainan.
Perubahan budaya menjadi suatu factor yang harus memaksa seni pencak
silat terus kreatif dan berubah supaya dapat bertahan dan tidak tertelan jaman.
Memang sulit ketika seni tidak melakukan perkembangan. Berarti seni sangat itu
akan siap mati karena seni hanya akan digemari oleh jamannya. Tetapi ketika
akan ikut berkembang pasti ada unsur yang hilang. Ini hanyalah sebuah gambaran
dan kita harus melakukan terobosan. Karena dengan berkembang pun kita harus
memikirkan bagai mana supaya esensinya tetap ada dan tidak hilang.
SEJARAH PENCAK SILAT
Sangat sulit menentukan asal – usul Pencak Silat, kapan dan dari mana
Pencak Silat berasal, bagaimana pekembangan mula terjadi, dan siapa yang pertamakali
mengerjakannya. Walaupun demikian, kebanyakan pakar berkeyakinan, bahwa bangsa
melayu sudah menciptakan dan memperkenalkan ilmu bela diri ini di masa
prasejarah. Konon, pada waktu itu manusia Harus menghadapi alam yang keras
untuk survival melawan binatang yang ganas, oleh karena senjata belum ada,
manusia mengembangkan gerak – gerak bela diri, dan penulis perkirakan pada masa
itu Pencak Silat berfungsi sebagai pembela diri saja, tidak ada fungsi lain.
Peranan binatang sebagai salah satu sumber inspirasi dalam menciptakan gerak
Pencak Silat, diakui oleh mitos – mitos mengenai asal – usul Pencak Silat,
maupun legenda – legenda tentang berdirinya aliran – aliran tertentu.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia terbitan balai pustaka, Pencak Silat
berarti permainan (keahlian) dalam dalam mempertahankan diri, dalam kepandaian
menamgkis, menyerang, dan membela diri. Baik dengan ataupun tanpa senjata,
lebih khusus silat diartikan permainan yang didasari ketangkasan menyerang dan
membela diri, baik dengan ataupun tanpa senjata, sedangkan bersilat mempunyai
makna bermain dengan menggunakan ketangkasan menyerang dan mempertahankan diri.
(kompas 1996; 18).
Sedangkan Pencak Silat menurut penulis dapat diartikan dari asal kata
yaitu Pencak dan Silat. Pencak yaitu gerakan melangkah menggunakan irama,
sedangkan Silat yaitu ilmu untuk membela diri. Jadi Pencak Silat dapat
diartikan sebagai ilmu bela diri yang menggunakan irama. Pencak Silat merupakan
kesenian yang bersifat turun – temurun. Hal ini yang menyebabkan Pencak Silat
masih bisa bertahan. Dan banyak hal yang berkembang, seperti pakaian Pencak
Silat waktu dulu identik dengan warna hitam, tetapi sekarang sudah banyak yang
menggunakan warna selain hitam. Lagu – lagunya pun sudah berkembang.
FUNGSI PENCAK SILAT DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Jika pada mulanya bela diri diciptakan dengan meniru
gerakan binatang atau fenomena alam yang lain agar dapat melawan binatang yang
ganas. Lama – lama Pencak Silat dibutuhkan oleh manusia untuk medapatkan status
dan kedudukan sosial lewat peperangan antar kelompok, suku, klan, dan kerajaan.
Dengan kemahiran bela diri seseorang akan disegani dan ditakuti oleh masyarakat
sekitar.Hal ini terbukti dengan adanya sejarah kerajaan – kerajaan dan juga
cerita – cerita tentang kerajaan – kerajaan di Nusantara. Yang melakukan
perluasan wilayah dengan cara berperang.
Yang dimaksud pendidikan disini adalah pelatihan, yang
didalamnya terdapat proses latih – melatih. Perkembangn Pencak Silat
berlangsung secara berlahan, mengikuti transformasi masyarakat disekelilingnya,
dan mulai dari dua loci (tempat) utama pelajaran ilmu Silat, yaitu Keraton dan
Mandala. Pada awalnya di Keraton ilmu beladiri hanya diperuntukan bagi anggota
keluarga Raja dalam rangka mempersiapkan diri mereka, untuk menjalankan
tugasnya sebagai pembela kerajaan. Tetapi dengan perubahan Keraton menjelang
runtuhnya kerajaan Maja Pahit Pencak Silat diperkaya oleh wawasan baru, yang
mengaitkan secara eksflisit. Kemahiran teknik bela diri dengan perkembangan
manusia dalam suatu kosmologi yang utuh. Pendidikan Pencak Silat tidak lagi
bersifat kejujuran, bukan pula sebagai keterampilan saja melainkan bertujuan
untuk pembentukan kualitas kepribadian manusia. Seorang pesilat ‘apalagi
seorang pendekar’ harusnya menjaga, melestarikan dan membela nilai – nilai
dasar kebudayaan seperti ketekunan, kejujuran, kepahlawanan, kepatuhan, dan
kesetiaan. Dalam bentuk baru sebagai pendidikan humaniora, Pencak Silat tidak
perlu lagi dirahasiakan kepada pegawai Keraton lainnya. Walaupun masyarakat umum
belum terjangkau, Pencak Silat bela diri beserta unsur spiritualnya mulai
diajarkan di Keraton kepada abdi dalem (pelayan) dan kawula (orang yang
diperintah) menurut kedudukan masing – masing dalam ierarki (Candra Gautama
19955;70). Kolonial Belanda dalam melakukan peanjajahan untuk mengawasi para
pekerja membutuhkan orang yang mahir bersilat untuk dijadikan opas perkebunan.
Opas ini dipilih diantara orang – orang yang sudah dikenal dan dipercaya oleh
penguasa.
Keadaan Pencak Silat mulai berubah pada awal abad XX
dangan timbulnya kebijaksanaan baru, yaitu etische politiek, yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan rakyat lewat berbagai program, termasuk memajukan
kesehatan masyarakat dan pendidikan umum bagi penduduk pribumi. Akibat
kebijaksanaan baru ini, intervensi pemerintah Belanda dalam urusan desa,
termasuk keamanannya, semakin bertambah dengan terbentuknya kesatuan polisi di
daerah pedesaan dan hilangnya kerja rodi. Peran jago dalam mempertahankan
system ekonomi kolonial mulai berkurang. Dengan sendirinya, pentingnya Pencak
Silat sebagai saran pengawasan sosial terhadap kuli dan masyarakat petani yang
mengalami devaluasi.
Dari dulu Pencak Silat bela diri mempunyai peran
hakiki dimasyarakat kita. Kepulauan Nusantara ini, yang didiami berbagai macam
suku bangsa dengan karakteristik biologis, sosial, dan kebudayaan yang berbeda
– beda, namun mereka sama – sama mempunyai tradisi mempelajari Pencak Silat
sebagai alat pembela diri dalam usaha bertahan, dan menghadapi alam, binatang
maupun manusia. Konon, disemua pelosok Tanah Air kita anak remaja dibekali ilmu
Pencak Silat sebagai persiapan dalam menghadapi tantangan – tantangan hidup
(Maryatno 1998; 17). Seperti salah seorang pendekar madura mengucapkan ‘Pencak
adalah senjata yang bisa dibawa kemana-mana’.” Begitu pentingnya peran Pencak
Silat untuk mempertahankan hidup, bahwa dalam masyarakat Betawi tempo dulu
calon pengantin pria pada waktu melamar calon istrinya, diwajibkan
mempertunjukan kepandaian bermain Pencak Silat didepan sanak keluarganya sebagai
tanda bahwa dia dapat melindungi keluarganya dikemudian hari. Jika calon
pengantin itu tidak menguasai bela diri maka lamaran ditangguhkan.
Inti dari Pencak Silat Seni adalah sebagai estetis
dari bersilat atau berpencak, Pencak Silat Seni adalah ‘karya yang mewujudkan
bakat atau kebolehan menciptakan sesuatu yang indah’ (kamus dewan 1986).”
Sedangkan menurut penulis Pencak Silat Seni yaitu suatu gerakan bela diri yang
tidak terlepas dari unsur musik dan tari, hal ini terbukti dengan masuknya
Pencak Silat kedalam mata kuliah di jurusan Tari STSI Bandung. Karena dianggap
tari Pencak Silat merupakan dasar dari tarian yang ada di Indonesia khususnya
Jawa Barat. Sedangkan untuk musiknya dengan adanya pengiring pencak sendiri
seperti kendang, goong, dan terompet. Pencak Silat Seni ini sering
dipertontonkan dalam berbagai acara hajatan. Namun sekarang sudah mulai
berkurang.
Pencak Silat memiliki landasan Spiritual yang menjiwai
penggunanya, pada umumnya Pencak Silat diajarkan dengan tujuan mewujudkan cita
– cita kemanusiaan dan kemasyarakatan yang sesuai dengan nilai – nilai yang
dijungjung tinggi oleh penduduk setempat (Noetosoejitno 1984; 32). Pencak Silat
yang tumbuh dan berkembang di Negara kita ini adalah buah karya manusia,
sekaligus pedoman orientasi kehidupan bagi dirinya. Sebagai refleksi dari nilai
– nilai masyarakat, Pencak Silat merupakan sebuah system budaya yang saling
mempengaruhi dengan Alam dilingkungannya, dan tidak dapat terpisahkan dari
derap aktivitas manusia. Bila pada tingkat perseorangan Pencak Silat membina
agar manusia bisa menjadi teladan yang mematuhi norma – norma masyarakat,
sedangkan pada tingkatan koletif atau sosial Pencak Silat besifat kohesif yang
dapat merangkul individu – individu dan mengikat mereka dalam suatu hubungan
sosial yang menyeluruh. Setelah diselidiki ternyata memang benar banyak
masyarakat Indonesia mempelajari bela diri dari Negara tetangga seperti tinju
dan yang lainnya. Hal ini di akibatkan merasa gengsi terhadap budaya sendiri.
Ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan warga Negara Indonesia merasa
gengsi dengan budaya sendiri. Yaitu:
1.
faktor dari keluarga, dalam kata lain keluarga tidak
medidik anaknya untuk belajar mencintai budaya sendiri.
2.
Faktor dari pergaulan, misalnya karena seperti pada
poin 1 bahwa orang tua yang mendidik anak untuk mencintai budaya sendiri sangat
sedikit, sehingga mempengaruhi anak yang lainnya.
3.
Faktor dari adanya multi media seperti siaran di
televisi yang hampir semua acara di televisi menyiarkan acara yang tidak
mendukung untuk mencintai budaya bangsa sendiri.
PENCAK SILAT SEBAGAI AJANG BELA DIRI
Ini berkembang ketika pada masa awal beradanya pencak
silat. Disini ruang visual pencak silat hanyalah sebagai alat untuk
mempertahankan diri dari serangan musuh. Yang menjadi visual disini yaitu
hanyalah kekuatan seseorang saja. Dan dipertunjukkan disini bukan keindahan
melainkan siapa yang paling kuat dan tidak pernah. Pencak silat sebagai alat
untuk mempertahankan hidup sudah berkembang sejak dulu sehingga pada saat itu
pencak silat menjadi sebuah kegemaran masyarakat.
Ruang yang terdapat dalam pencak silat sebagai ajang
untuk bela diri ini yaitu ruang gerak dan ruang tempat. Ruang gerak yaitu
gerakan-gerakan pencak silat, cirri dari gerakan silat pada masa ini yaitu
gerakannya sederhana yang menupu terhadap kekuatan bertarung. Sedangkan ruang
tempat pada masa ini yaitu diarena-arena tempat bertarung dan juga dimana saja
yang penting disana ada yang akan bertanding
Tetapi ketika masyarakat sudah berkembang seni pencak
silat sebagi sarana beladiri ini mulai ditinggalkan karena pada masa sekarang
ini. Yang menjadi sumber kekuatan seseorang itu adalah ilmu. Sehingga disini
terjadi perubahan ruang visual. Baik dari ruang tempat pertunjukan, maupun
perubahan ruang gerak. Pada masa ini pencak silat dokomunikasikan sebagai ajang
untuk mempertahankan diri. Sehingga kepemimpinan di masa ini dilihat dari
kekuatan dan keuatan dan ketangguhan.
PENCAK SILAT SEBAGAI SENI
Pencak silat sebagai seni berkembang pada masa
penjajahan, dimana disini pada awalnya untuk menyembunyikan proses latihan bela
diri pada masa penjajahan. Sehingga lahirlah seni pencak silat. Yang akhirnya
berkembang menjadi sebuah seni pencak silat sampai saat ini. Disni terjadi
perubahan ruang visual dan juga penambahan ruang visual
Ruang visual tempat pertunjukkan pencak silat pun
berubah, yang tadinya bisal dilakukan kapan pun dan dimanapun asalkan ada
lawan, tetapi setelah masuk unsure seni ini tempat pertunjukannya pun dilakukan
di tempat tertentu. Biasanya di tempat hajatan atau ditempat yang sudah
disiapkan terlebih dahulu dan disini sudah mengutamakan ruang penonton. Berbeda
dengan pencak di ajang bela diri tempat penonton jarang sekali di ukur. Dari
unsure gerak pun mendapatkan perubahan yaitu dengan diperindah dan mengikuti
irama. Sehingga disini sudah memiliki pola gerak yang beraturan sehingga lahir
istilah tepak tilu, tepak dua, padungdung dan yang lainnya.
Musik pengiring merupakan ruang baru dalam pencak
silat dimasa ini, yaitu dengan masuknya kendang indung, kendang anak, goong dan
tarompet dalam pertunjukan pencak silat. Pada masa penjahan dan awal
kemerdekaan Indonesia konsep seni pencak silat ini sangat diminati, namun
sampai masuknya pengiring format baru yang dilakukan oleh IPSI yaitu dengan
memasukan musik-musik yang lain sebagai pengiring pencak silat. Hal ini yang
dilakukan untuk mempertahankan pencak silat sehingga musik pun berubah.
Komunikasi pencak silat dalam hal ini yaitu mencoba
mengkomunikasikan keindahan gerak, dalam melakukan gerak pencak, kesesuaian
musik dan gerak, serta penjiwaan terhadap tarian pencak. Sehingga disini berubah
fungsi menjadi sebuah pertunjukkan.
PENCAK SILAT DI JAMAN TEKNOLOGI
Pada masaini pencak silat masih bertahan karena adanya
pertandingan-pertandingan yang dilakukan oleh pemerintah. Sehingga pencak silat
masih memiliki generasi penerus, namun disisi musik pengiringnya karena tidak
adanya perlombaan atau ajang evaluasi menyebabkan tidak adanya regenerasi. Bisa
kita lihat dengan banyaknya perguruan pencak silat di Kabupaten Sumedang tetapi
mereka semua memiliki pengiring musik pencak yang sama, hal ini yang penulis
khawatirkan. Sehingga harus adanya media lain sebagai ajang untuk mentransfer
sebagai musik pengiring supaya bisa adanya regenerasi sehingga harus ada ruang
baru untuk mempertahankan dan melastarikan musik pengiring pencak. Hal ini bisa
dilakukan dengan beberapa hal yang pertama harus adanya lembaga yang
memperlombakan musik pengiring pencak atau adanya evaluasi, yang kedua harus
mencobahal yang baru bagai mana musik pengiring pencak silat dapat mengikuti
perkembangan teknologi. Seperti yang pada saat ini hangat dibicarakan adanya
penemuan baru tentang teknologi android hal ini bisa dijadikan ruang visual
yang baru untuk musik pengiring pencak silat.
APLIKASI MUSIK PENGIRING PENCAKSILAT
MELALUI ANDROID
Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler
yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang
buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti
bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang
membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android,
dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras,
peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola,
Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007,
Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar
terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android
di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka
perangkat seluler.
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem
operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google
Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa
dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).
Fitur yang
tersedia di Android adalah:
·
Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan
dan penghapusan komponen yang tersedia.
·
Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan
untuk perangkat mobile.
·
Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan
pustaka OpenGL.
·
SQLite:
untuk penyimpanan data.
·
Mendukung media: audio, video, dan berbagai format
gambar (MPEG4, H.264, MP3,AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
·
GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware
dependent)
·
Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas,
dan accelerometer (tergantung hardware).
Pada bulan Juli 2000, Google mulai bekerjasama dengan Android
Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para
pendiri Android Inc. bekerja pada Google, nama-nama pendiri yang bekerja di
google antara lain: Andy Rubi, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat
itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc hanyalah sebagai perangkat lunak
pada telepon seluler saja. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak
memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin
bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel
Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bekerja untuk
menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.
Awal
Perkembangan Android Sekitar
September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten
aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu
jenis telepon pintar muncul yang menggunakan Android pada sistem operasinya.
Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan sudah tersedia di
pasaran pada tanggal 5 Januari 2010).
Pada 9
Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja
Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer
Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc.
Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana
mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6.
Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug
(celah atau kelemahan) dan penambahan fitur-fitur baru.
Telepon seluler atau HP pertama yang memakai sistem
operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada tanggal 22 Oktober 2008.
Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18
jenis telepon seluler yang menggunakan Android.
Di lihat dari pembehasan di atas perkembangan android
sangatlah pesat, belum lama bermunculan sekarang sudah meledak sistem oprerasi
ini. Apa keunggulan dari sistem operasi ini. Keunggulannya hanya satu This is
open Source, jadi banyak orang yang berusaha mengembangkannya.
Melihat dari berita-berita mengenai android maka
penulis yakin pada taun depan teknologi ini akan berkembang seperti halnya
blackberry. Sehingga disini seni tradisi khususnya pencak silatpun memiliki
kesempatan untuk melakukan atau mengikuti jaman dengan merubah ruang visual
musik pengiring. Tanpa harus merubah motif tabuhan maupun kendang amupun teknik
pijat terompet dan teknik memukul bende
Dengan adanya android ini jika kita melakukan
perubahan ruang visual dari benda nyata terhadap dunia maya ini, meruoakan
sebuah cara untuk menerapkan motif tabuh, teknik pijit dan teknik pukul dalam
musik pengiring pencak silat. Sehingga secara esensi pola-pola tabuh bisa
tersampaikan. Sehingga ketika diaplikasikan kepada alat musik yang asli tidak
terlalu sulit sehingga proses regenerasi bisa tetap berjalan dengan lancar.
Dalam media android aplikasi yang harus dibuat dalam
pelaksanaanya yaitu dengan membuat 4 aplikasi yang pertama aplikasi kendang
indung, aplikasi kendang anak, aplikasi terompet dan aplikasi bende. Diharapkan
ruang visual baru untuk musik pengiring pencak ini bisa melestarikan musik
pencak karena secara teknik memainkan untuk ritmis dan melodisnya tetap yang
berubah hanyalah ruang atau media. Sehingga dalam teknis permainnannya aplikasi
tersebut nantiny dapat dimainkan oleh empat orang sama dengan pada aslinya.
Sehingga nanti membutuhkan empat hand phone yang memiliki basis android sebagai
ruang visual untuk aplikasi musik pengiring pencaksilat melalui media android
KESIMPULAN
Dari semua permasalahan yang ada dan dari beberapa orang yang dianggap
sebagai obyek maka penulis mendapat kesimpulan, bahwa semua permasalahan yang
terjadi diakibatkan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya
bangsa di masa yang akan datang. Karena budaya mrerupakan salah satu kekayaan
milik bangsa kita, dan apabila kita tidak memperhatikan semua itu akan hilang,
dan kebanggaan bangsa kitapun tidak akan ada lagi.
Pencak Silat merupakan salah satu kesenian yang harus dilestarikan Pencak
Silat memiliki suatu pengertian yang sangat luas dan memiliki fungsi – fungsi
diantaranya Pencak Silat sebagai alat untuk berolah raga, Pencak Silat sebagai
alat untuk bela diri, Pencak Silat sebagai alat untuk spiritual, Pencak Silat
sebagai pertunjukan atau kesenian, dan banyak lagi yang lainnya.
Seni Pencak Silat bisa bertahan asalkan ada evaluasi dan juga mengikuti
perkembangan jaman. Dalam seni pencak sudah melakukan beberapa perkembangan
dari beladiri menjadi seni, dan diharapkan bisa mauk kedalam dunia teknologi.
Sehingga pencak silat akan terus bertahan walaupun dengan berbagai perubahan.
Ini merupakan hal yang perlu kita pikirkan untuk terus melestarikan seni Sunda
Sehingga seni pencak silat bisa berubah fungsi komunikasinya tergantung pada
masyarakat dan pola berpikir masyarakat serta perkembangan dari jaman kejaman.
Android merupakan teknologi yang akan sedang dijalankan dan akan berkembang.
Sehingga pencak silat ini akan berubah fungsi menjadi sebuah permainan pada era
saat ini.
Perkembangan budaya sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan regenerasi
pencak silat. Sehingga menghasilkan perkembangan-perkembangan yang sangat pesat
dalam pencak silat. Jika pencak silat tidak ikut berkembang dengan
berkembangnya budaya maka seni tersebut akan mati.
SARAN
Penulis memiliki
beberapa saran supaya Pencak Silat tetap bertahan. Diantaranya:
1.
Pencak Silat harus lebih dibina lagi agar kehidupannya
lebih berkembang.
2.
Harus adanya bantuan dari berbagai pihak dalam kata
lain, harus adanya dukungan dari pemerintah dan juga masyarakat.
3.
Harus kreatif dan mengikuti teknologi yang berkembang
4.
Komunikasi dapat berubah sesuai dengan perubahan
kebudayaan sehingga seni pencak harus melakukan perubahan ini supaya tetap
hidup.
1 comments:
Tah ieu pisan. Budaya Sunda kudu bisa ngigelan jaman....
Post a Comment